Materi Daring
Kelas IX
Daring (Dalam
Jaringan Pertemuan 7)
PJJ (Pembelajaran
Jarak Jauh)
Bismillah
Assalaamualaikum
Wr.Wb.
Selamat pagi anak-anak dan para pembaca
yang budiman dimanapun kalian berada. Alhamdulillah, yang pertama dan paling
utama marilah kita panjatkan selalu puja-puji beserta syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan kita nikmat kesehatan kepada kita dilengkapi pula dengan
nikmatnya iman dan juga islam.
Shalawat
beserta salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, para sahabat dan kita selaku umat, semoga juga kita nantinya
mendapatkan safaat dari Nabi Muhammad SAW.
Sering-sering
berwudhu
Sering-sering
berdzikir
Laksanakan
sholat 5 waktu tepat waktu
Ditambah
dengan sholat sunnatnya
Asupan
gizi seimbang
Olahraga
(jalan-jalan sekitar rumah tapi jangan jauh-jauh,berjemur dll), Olahhati
(jangan khawatir, cemas dll sering-sering berdzikir), Olahpikir (berpikir
positif)
KUATKAN IMAN
TINGKATKAN IMUN
Baiklah
seperti biasa sempatkanlah waktu 7 menit untuk membaca tulisan di bawah ini.
Insya Allah, bermanfaat. Masih materi tentang sejarah, silahkan baca tulisan
dibawah ini, semoga berkenan. Terimakasih.
4. Perkembangan Politik Indonesia pada Masa
Kemerdekaan
a. Republik Indonesia Serikat
Sesuai hasil
kesepakatan Konferensi Meja Bundar, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Republik Indonesia Serikat
(RIS) berdiri pada tanggal 27 Desember 1949 dengan Undang-Undang Dasar
Sementara sebagai konstitusinya. Sesuai dengan isi konstitusi baru itu, negara
berbentuk federasi dan meliputi seluruh daerah Indonesia. Yang tergabung dalam
federasi iniantara lain adalah sebagai
berikut.
• Negara bagian
yang meliputi: Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur,
Negara Madura, Negara Sumatra Selatan, Negara Sumatra Timur, dan Republik
Indonesia
• Satuan-satuan
kenegaraan yang meliputi: Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan
Tenggara, Banjar, Dayak Besar, Bangka, Belitung, Riau, dan Jawa Tengah.
• Daerah
Swapraja yang meliputi Kota Waringin, Sabang, dan Padang. Sistem pemerintahan
RIS dipegang oleh presiden dan
menteri-menteri di bawah perdana menteri. Terpilih sebagai Presiden RIS
adalah Ir. Soekarno setelah ia menjadi calon tunggal dalam pemilihan Presiden
RIS tanggal 15 Desember 1949. Sementara itu, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi
Perdana Menteri RIS pada tanggal 20 Desember 1949.
b. Kembali Menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Bentuk negara
Republik Indonesia Serikat (RIS) ternyata tidak sesuai dengan cita-cita
kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, muncul
gerakan-gerakan untuk mengubah bentuk negarakembali menjadi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Rakyat di negara-negara bagian mengadakan
demonstrasi untuk membubarkan RIS dan menuntut kembali ke dalam NKRI.
Pada bulan April
1950, hampir seluruh negara bagiandan satuan-satuan kenegaraan telah bergabung
dengan Republik Indonesia, kecuali Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatra
Timur. Berkat pendekatan dan ajakan yang dilakukan, Negara Indonesia Timur dan
Negara Sumatra Timur akhirnya menyatakan keinginannya untuk bergabung kembali
ke dalam NKRI. Kedua negara bagian tersebut kemudian memberikan mandatnya
kepada pemerintah RIS guna mengadakan pembicaraan mengenai pembentukan Negara
Kesatuan dengan pemerintah RI pada 12 Mei 1950.
Pada tanggal 19
Mei 1950, ditandatangani sebuah piagam persetujuan antara Pemerintah RIS dan
Pemerintah RI. Piagam itumenyatakan kedua pihak dalam waktu singkat akan
bersama-sama melaksanakan pembentukan negara kesatuan. RIS pun bubar dan
berganti menjadiRepublik Indonesia pada 17 Agustus 1950. Bersamaan dengan itu,
kabinetRIS yang dipimpin Hatta mengakhiri masa tugasnya.
c. Gangguan Keamanan
1).
Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan
ini terjadi pada tanggal 18 September1948 yang dipimpin oleh Muso. Tujuan dari
pemberontakan PKI Madiun adalah ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan
komunis serta ingin mendirikan Soviet Republik Indonesia. Pemberontakan PKI
Madiun melakukan aksinya dengan menguasai seluruh karesidenan Pati. PKI
juga melakukan pembunuhan dan penculikan
ini secara besar-besaran. Pada tanggal 30 September 1948, pemberontakan PKI
Madiun berhasil ditumpas oleh TNIyang dibantu oleh rakyat. Di bawah pimpinan
Kolonel Gatot Subroto (Panglima Divisi H Jawa Tengah bagian timur) dan Kolonel
Sungkono (PanglimaDivisi Jawa Timur).
Njoto, Muso, MH Lukman, D.N. Aidit, Amir Syarifudin |
2).
Pemberontakan DI/TII (Daarul Islam/Tentara Islam Indonesia)
Pemberontakan
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah suatu gerakan yang
menginginkan berdirinya sebuah negara Islam Indonesia. Pemberontakan DI/TII
bermula di Jawa Barat, kemudian menyebar ke daerah- daerah lain, seperti Jawa
Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan
a). Jawa Barat
Pemberontakan
DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo yang memiliki cita-cita
mendirikan Negara Islam Indonesia. Cita-citanya membentuk Negara Islam
Indonesia (NII) diwujudkan melalui Proklamasi yang dikumandangkan pada tanggal
7 Agustus 1949 di Desa Cisayong, Jawa Barat.
Untuk mengatasi pemberontakan yang dilakukanoleh Kartosuwiryo,
Pasukan TNI dan
rakyat menggunakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber. Akhirnya, pada tanggal
4 Juni 1962 Kantosuwiryo berhasil ditangkap.
b). Sulawesi
Selatan
Pemberontakan
DI/TII di Sulawesi Selatan dipmpin oleh Kahar Muzakar. Pemberontakan ini disebabkan
oleh Kahar Muzakar yang menempatkan laskar- laskar rakyat Sulawesi Selatan ke
dalam Iingkungan APRlS (Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat) dan Ia berkeinginan untuk menjadi pimpinan dan APRIS. Pada
tanggal 17 AgustuS 1951, Kahar Muzakar bersama dengan pasukannya melarikan diri
ke hutan dan pada tahun 1952 ia mengumumkan bahwa Sulawesi Selatan menjadi
bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat.
Penumpasan terhadap pemberontakan yang dilakukan oleh Kahar Muzakar mengalami
kesulitan sebab tempat persembunyian mereka berada di hutan yang ada di daerah
pegunungan. Akan tetapi, pada bulan Februari 1965 berhasll ditumpas oleh TNI.
c). Aceh
Pemberontakan
DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh yang merupakan mantan Gubernur Aceh.
Pemberontakan ini disebabkan oleh status
Aceh yang semula menjadi daerah istimewa diturunkan menjadi daerah karesidenan
di bawah Provinsi Sumatra Utara.Kebijakan pemerintah tersebut ditentang oleh
Daud Beureuh sehingga pada tanggal 21
September1953 ia mengeluarkan maklumat tentang penyatuan Aceh ke dalam Negara Islam
Indonesia pimpinan Kartosuwiryo. Pemerintah Republik Indonesia memberantas
pemberontakan ini di Aceh dengan operasi millter dan musyawarah dengan rakyat
Aceh, sehingga pada tanggal 17-28 Desember 1962 diselenggarakan Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh dan melalui musyawarah tersebut maka berhasil dicapai
penyelesaian secara damai.
d). Kalimantan
Selatan
Pemberontakan
DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpinoleh Ibnu Hajar yang menamakan gerakannya
dengan sebutan Kesatuan Rakyat yang Tertindas. Pada tahun 1945, lbnu Hajar
secara resmibergabung dengan Negara Islam Indonesia dan ditunjuk sebagai
panglima tertinggi TIM (Tentara Islam Indonesia). Pada tahun 1963, pemerintah Indonesia
berhasil menumpas pemberontakan ini, Ibnu Hajar dan anak buahnya berhasil
ditangkap.
Sumber Referensi
Materi : Indonesia.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Judul Buku/
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.- Edisi Revisi Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016
Sudah di baca
dan di tonton? Kemudian silahkan catat dan ringkas saja hanya 1 halaman di buku kalian, sesudah itu foto buku catatannya bersama kalian dan kirim ke WA bapak. Setelah itu kerjakan kuis yang sudah bapak buat. selamat
mengerjakan dan berkompetisi! klik “Ikutankuis” di bawah ini!!!
(Mengikuti kuis adalah untuk penilaian terhadap penguasaan materi di atas)
Kuis Berakhir Sampai dengan 10 April 2020 Pukul 09.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar