Respect The Planet Earth

Berkelana ke Negeri Seberang

  • KKL BROMO - BALI
  • KKL Dieng - Cilacap
  • Kabupaten Pangandaran
  • Kabupaten Pangandaran
  • KKL Dieng - Cilacap
  • Observasi Lapangan
  • Geo Track
  • Geo Track
  • KKL Dieng - Cilacap
  • Touring Garut
  • Touring Garut
  • KKL Dieng - Cilacap
  • KKL Dieng - Cilacap
  • KKL Bromo - Bali
  • KKL Bromo - Bali
  • KKL Bromo - Bali
  • KKL Bromo - Bali
  • KKL Lembang - Bandung
  • KKL Bromo - Bali
  • KKL Bromo - Bali
  • KKL Bromo - Bali
  • KKL Karangsambung
  • KKL Bromo - Bali
  • KKL Bromo - Bali
  • Wisata Religi Cirebon
  • Wisata Religi Cirebon
  • Studi Obsevasi Wisata Adat & Budaya
  • KKL Dieng - Cilacap
  • Rekreasi - MTs Mathlab
  • Rekreasi - MTs Mathlab
  • MTs Mathlabussa'adah
  • MTs Mathlabussa'adah
  • Bandung
Senin, 19 November 2012

Sejarah Pembentukkan Bumi


Proses terbentuknya planet bumi tidak terlepas dari sejarah terbentunya atau terjadinya tata surya. Hal ini dikarenakan bumi merupakan anggota dari tata surya.Ada beberapa teori terbentuknya tata surya yaitu:
1. Teori Nebula
2. Teori Planetesimal
3. Teori Pasang-surut
4. Teori Awan Debu atau Proto Planet
5. Teori Bintang Kembar

Bumi merupakan planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun.

Teori Pembentukan Bumi

1. Teori Kontraksi/pengerutan (Descrates)
Dalam teori ini dinyatakan bahwa dulunya bumi itu berasal dari hasil pengerutan akibat pendinginan, sehingga terbentuk pegunungan dan lembah-lembah.
Namun Teori ini tidak mendapat dukungan dari para ahli dan mulai banyak ditinggalkan

2. Teori Pengapungan Benua (1912) oleh (Alfred Lotar Wegener)
Pada Tahun 1910, Alfred Lothar Wegener dalam Bukunya The Origin of Continents an Oceans
            (1915)
Mengemukakan pendapatnya bahwa dahulu semua benua itu satu masa daratan yang disebut Pangea, sedangkan lautannya disebut Panthalasea. Selanjutnya berkembang konsep dua masa daratan, yaitu belahan selatan yang disebut dengan Gondwana dan belahan utara yang disebut Laurasia  
3. Teori Tektonik Lempeng (1960)
Teori Lempeng tektonik berawal dari teori pengapungan benua yang dikemukakan Alfred L. Wegener. Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terdiri atas material yang kaku yang disebut litosfer dan mengapung di atas astenosfer yang plastis. Jadi berupa materi padat yang dapat mengalir di bawah pengaruh tegangan.
 PERKEMBANGAN BUMI


Pergerakan bumi tidak jauh dari adanya pergerakkan lempeng yang terjadi
Berikut ini merupakan Lempengan besar yang ada di Bumi dan termasuk lempeng utama / besar diantaranya:
1. Lempeng Amerika Utara
2. Lempeng Amerika Selatan
3. Lempeng Antartika
4. Lempeng Australia
5. Lempeng Afrika
6. Lempeng Eurasia
7. Lempeng Pasifik

dan Lempeng Kecilnya yang amat penting, diantaranya
1. Lempeng Arabia
2. Lempeng Cocos
3. Lempeng Filipina
4. Lempeng India
5. Lempeng Juan de Fuca
6. Lempeng Karibia
7. Lempeng Nazca
8. Lempeng Scotia

Dan Berikut Gambarnya 

dalam pergerakan lempeng diatas tentunya menimbulkan pergeseran dan gejala serta fenomena terjadi, seperti Gempa Bumi yang kekuatannya tekanan yang ditimbulkan tidak sama.


Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
    1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California  
    2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen

     



    3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese island arc).



    Dalam Relief Muka Buminya, Prosesnya seperti ini :


    Ketika lempeng mengalami pergerakan, kita mesti tahu kenapa hal demikian bisa terjadi. itu dikarenakan oleh adanya proses dan arus konveksi yaitu ketika panas bumi yang berada dalam lapisan astenosfer yang cair dan panas membuat lapisan (litosfer/Kerak bumi) di atasnya bergerak karena panas yang ditimbulkan. Kita dapat menganalogikan seperti kita sedang memasak air, nah air tersebut jika panas mengalami ketidakteraturan bentuk air kalau istilah sundanya "ngagolak", kemudian kita taruh saja kayu diatasnya yang diibaratkan litosfer (kerak bumi), tentunya kayu tersebut akan bergerak bukan???
    nah teori diatas sama saja dengan pergerakan lempeng yang terjadi saat ini, berikut ini gambar proses tersebut, supaya jelas dalam penafsirannya, Check This Out!!!
      

    Gambar Arus Konveksi Dalam Bumi Kita









    Nah dalam lapisan bumi terdapat yang namanya struktur utama (dari permukaan sampai ke dalam), yaitu sebagai berikut.
    1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust) setebal ± 1200 km
    2. Astenosfer/calcosfer (lapisan selubung atau mantle) Ketebalannya ± 2900 km dengan suhu ± 1500°C
    3. Barisfer (lapisan inti bumi atau core)
    Inti luar (Outer core) berupa zat cair-sangat kental, ketebalannya ± 2250 km dengan suhu ± 3900°C.
    Inti dalam (Inner core) zat yang padat, tersusun dari kristal besi atau kristal besi-nikel, jari-jarinya ± 1.200 km dengan  suhu ± 4.800° C.


    Demikian Materi Kali ini,, Semoga Bermanfaat ...

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Wilujeng Sumping

    Kebijakan Privasi

    Kebijakan Privasi

    Blog ini menghormati privasi Anda. Informasi pribadi yang kami kumpulkan, seperti nama dan email (jika Anda berkomentar), tidak akan disebarkan atau digunakan untuk tujuan lain tanpa izin Anda.

    Kami menggunakan layanan pihak ketiga seperti Google AdSense yang mungkin menempatkan cookie di browser Anda untuk menampilkan iklan yang relevan.

    Anda dapat mengatur preferensi iklan melalui pengaturan Google Ads: https://adssettings.google.com.

     
    ;
    Terima Kasih Atas Kunjungan Anda di Blog Sederhana Ini, Semoga Berkenan dan Ada Manfaatnya, bagi yang mau memasang iklan produknya di blog saya ini silahkan hubungi no HP : 085223419416, Terima Kasih dan Salam Kebahagiaan Dari Saya :)