PESERTA DIDIK
Bismillahirrohmaanirrohim
Assalaamu’alaikum wr. Wb
Selamat sore para pembaca yang budiman, semoga para pembaca
sore ini ada dalam keadaan sehat walaafiat, sehat lahir juga batin, sehat
pikirannya, tak ada stres, tak mikirin hutang dan tak punya hutang, tak punya masalah
dengan orang lain, masalah dengan calon istri ataupun istri, sehingga
ujung-ujungnya berdampak bahaya yakni ada yang patah hati. Semoga Allah
senantiasa menjaga hati dan menentramkan hati kita saat ini dan seterusnya,
aamiin ya allah ya rabbana...
Terasa lama sekali rasanya saya belum memposting lagi
tulisan ke dalam blog sederhana ini. Dan saya sendiri merasa haus bilamana
tidak mencurahkan isi dalam pikiran kedalam tulisan walaupun singkat. Maka dari
itu seperti biasanya sempatkanlah 7 menit sahaja kesediaannya para pembaca yang
budiman untuk berkenan membaca tulisan saya ini. Check This Out..Mariii...semoga
bermanfaat.
Ngomong-ngomong kita sekarang lagi dihebohkan dengan
kedatangan Raja Saudi Arabia yaitu Raja Salman bin Abdul Azis Al Saud beserta
para Pengeran Arab yang cakepnya luar biasa berkunjung ke Indonesia, dan diberitakan
mulai dari media cetak juga elektronik. Pak Jokowi (Presiden kita yang
sekarang) beserta jajarannya senantiasa turut ikut menyambut kedatangan Raja
Salman ke Jakarta ini. Coba tebak apa yang menjadi topik pembicaraan? Atau apa
yang menjadi kesepakatan? Yakni Raja Arab atau pemerintahan Arab Saudi akan
memberikan investasi sebesar kurang lebih $ puluhan Milyar kepada Indonesia di
berbagai bidang terutama di bidang pertambangan. Dan tujuan yang lain kedatangan
Raja yang satu ini disamping lawatan balasan ke negara kita, karena 2 tahun
lalu Pak Presiden kita berkunjung juga ke Arab, tapi juga dalam rangka
berwisata (mungkin)he..karena kan Indonesia ini negara tempat wisata yang sangat
terkenal di seluruh dunia.
Para pembaca yang budiman dan beriman, kali ini saya tidak
akan membahas Raja Salman looo, hee. Tidak akan diperpanjang dan diperlebar,
karena biarlah media cetak dan elektronik yang lain dan tetangga blog sebelah
yang membahasnya. Saya hanya mengulas sedikit saja untuk intermezzo, he. Baiklah
topik yang akan saya ambil dalam postingan kali ini ialah tentang PESERTA
DIDIK. Sesuai dengan janji saya dalam topik-topik sebelumnya yang saya sudah
tulis tentan Pendidikan, Didikan. Nah kali ini alangkah lebih sip lagi kalau
PESERTA DIDIK saya tulis. Para pembaca, seperti yang sudah kita ketahui, kita
pahami juga alami bahwa manusia itu ialah makhluk yang lemah, rusak, dan tidak
berpengetahuan (awalnya) dan tidak abadi. Tidak seperti Allah SWT yang kuat,
kekal, dan segala ilmu pengetahuan berasal dari-Nya. Kalaupun yang disebut
manusia sempurna ialah Para Nabi dan Rosul itupun masih ada kekurangan yakni
tidaklah kekal atau mengalami yang namanya kematian, tapi mereka di beri
pengetahuan oleh Allah SWT yang lebih daripada manusia yang lain. Yupss Ilmu
pengetahuan, apa sih ilmu pengetahuan itu? Ilmu dulu lah apa itu ilmu?, tanda
tanya besar ya? Ilmu itu yang saya definisikan sendiri ialah suatu hal yang
sangat penting bagi kehidupan saya atau manusia, ilmu itu ibarat cahaya yang
menyinari kegelapan, ilmu ibarat udara (O2) yang memberikan kehidupan sehingga
makhluk di bumi dapat bernapas, ilmu itu ibarat ruh dalam raga. Ilmu dalam
sudut pandang agama Ilmu ialah Semua petunjuk yang datang dari Allah SWT melalui
baginda Rasulullah SAW dan disampaikan kepada umatnya. Ilmu (knowledge) juga adalah usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia (dicutat dalam wikipedia). Nah kalau pengetahuan
menurut saya ialah bentuk dari pemikiran manusia yang sudah di amati, diteliti,
diamalkan lewat lisan, tulisan maupun isyarat, dan yang sudah terbukti
kebenarannya. Pengetahuan juga ialah informasi atau maklumat oleh seseorang
(dicutat dalam wikipedia). Jadi kalau dapat saya tarik kesimpulan, Ilmu pengetahuan
yaitu semua petunjuk yang datang dari Allah lewat baginda Rasululloh, baik
suatu hal yang baik untuk kehidupan manusia dan larangan yang baik pula yang
terkandung di dalamnya, demi kebaikan kehidupan manusia juga, yang diperoleh
dari usaha sadar ketika mengamati, menyelidiki, menemukan guna meningkatkan
pemahaman manusia di berbagai bidang dan dikemukakan oleh orang tersebut untuk
diinformasikan kepada orang lain.
Setiap manusia mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. Mempunyai
daya tangkap mengambil dan menyaring informasi yang berbeda-beda pula. Ada yang
cepat ada juga yang lambat dalam menangkap pemahaman tentang ilmu pengetahun. Manusia
tercerdas atau jenius tercatat dalam sejarah ialah Albert Einstein, Issac
Newton, dan Bacharudin Jusuf Habibie (yang disebutkan IQ nya melebih Eisntein
dan Newton). Kita sebagai warga Indonesia patut bangga akan hal itu. Semua
orang cerdas memiliki kisahnya masing-masing dalam hal memperoleh kecerdasannya
dalam hal menemukan, memahami ilmu pengetahuan yang tidak terpikirkan oleh
orang lain. Mereka tentunya pernah mengenyam bangku sekolah? Saya katakan iya,
Einstein yang seorang penemu teori relativitas umum. Einstein pada waktu
mengenyam pendidikan dan mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun dan
dianggap gagal, dan pindah sekolah di sekolah yang lainpun mengalami kegagalan
serupa. Hingga singkatnya karena kegagalannya itu berbuah manislah ketika hasil
pemikirannya tentang ilmu fisika yakni teori relativitas umum yang kita kenal
hingga saat ini. Begitupun BJ. Habibie yang merupakan anak bangsa yang cinta
sekali dengan pesawat terbang. Ia pernah belajar di SMK Dago, belajar teknik
mesin di UIB sekaran ITB dan melanjutkan studi teknik penerbangan di RWTH
Aachen, Jerman Barat dan mendapat predikat summa cum laude, bagaimana hebat
bukan? Kelanjutan ceritanya ada dalam Film Habibie dan Ainun, hehe... tonton
saja ya. Para pembaca yang budiman, dapat kita tarik kesimpulan bahwa mereka
yang hebat itu pernah mengenyam yang namanya pendidikan dan mereka itu adalah
PESERTA DIDIK. Kita sebagai manusia dapat mempunyai pemikiran yang hebat kalau
kita senantiasa mengasahnya lebih dan lebih lagi secara maksimal. Indonesia
merupakan pencetak orang-orang hebat dan cerdas, yakinilah hal itu.
Peserta didik dimulai dari tingkat paling bawah sekalipun,
bisa berkembang dan mencapai kecerdasan bilamana pemikiran mereka itu dibarengi
dengan Pendidikan dan didikan yang mumpuni juga tajam dari seorang guru. Itupun
tentu saja keinginan/ kemauan peserta didik harus tertanam kuat supaya dia
cinta dan haus akan ilmu pengetahun, sehingga mereka terpacu untuk menggali dan
menggali lebih dalam lagi. Kunci kesuksesan seseorang menurut guru besar saya
Prof. Ahman Sya (Bekerja di Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), yakni ada
tiga; (1) Manajemen (2) Bahasa (3) Teknologi. Dan saya kombinasikan juga
tambahkan beberapa hal;
1.Manajemen ialah dimana kita dapat mengatur aktivitas kita
untuk belajar setiap saat, mengatur kegiatan ibadah juga istirahat. Contoh
nyata, 24 jam perhari kita pergunakan untuk 3 hal penting yaitu Bekerja/Belajar,
Istirahat, dan Ibadah, masing-masing mempunyai waktu 8 jam. 8 jam waktu belajar
kita maksimalkan sepenuhnya untuk belajar di pendidikan formal yakni di sekolah.
Nah dalam waktu itu sempatkan ketika sudah belajar di sekolah untuk membaca 1
kali 1 jam sambil makan siang, membaca pelajaran yang sudah di bahas tadi pagi
sampai siang. Selanjutnya Istirahat 8 Jam untuk tidur waktu malam hari lebih
dari cukup lah. Kemudian Ibadah 8 Jam kita bagi kedalam 5 waktu (sholat ada 5
waktu Isya, Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib), setiap sholat ambil 15 menit
paling lama, berarti keseluruhan 75 menit tambah sholat sunat tahajud, dhuha,
hajat, istikhoroh, tasbih dan membaca Al-quran juga mengaji taruh lah jadi
total 120 menit berarti 2 jam. Sisanya masih banyak tuh 6 jam lagi, nah
manfaatkan untuk membaca 5 kali satu hari seperti sholat, setiap beres sholat fardhu
sempatkan membaca 1 jam, berarti sudah 5 jam dan sisa 1 jamnya membaca lagi di waktu
sepertiga malam, setelah sholat tahajud dll dari jam 4 sampai jam 5. Karena rumus
yang saya pahami ialah E = MC2 (Elmu = Maca dan Maca / Baca dan Baca). Dalam penerapan
hal ini, kitapun dituntut dan dilatih untuk konsisten/istiqomah dalam menjalani
aktivitas sehari-hari.
2. Bahasa ialah alat untuk berinteraksi dengan orang lain,
semakin banyak bahasa yang kita kuasai, maka semakin banyak pula orang yang
dapat kita ajak bicara, kita bisa berkomunikasi dengan daerah lain ataupun
dengan negara lain. Contoh nyata. Biasakanlah menggunakan bahasa Daerah,
Nasional, Maupun Internasional dalam aktivitas sehari-sehari, ini bukan
diaanggapnya sok tapi membiasakan. Karena dengan membiasakan insyaAllah kita
bisa. Karena belajar tidak hanya lewat buku atau tulisan, tapi lewat lisan
dengan berbicara kepada orang lain dan mendengarkan orang lain berbiacara. Karen
menurut hadits: diam itu emas namun bicara yang baik-baik itu ibarat
berlian/intan
3.Teknologi ialah alat untuk mengeefektipkan dan
mengeefisiensikan waktu supaya pekerjaan manusia dapat selesai dengan cepat dan
hasilnya pun banyak, juga memuaskan. Hal yang ketiga yang harus kita punya
yakni pemahaman tentang teknologi. Karena teknologi ibarat pisau bermata dua. Kita
bisa menggunakannya ke hal yang positif mengembangkan potensi demi kemashlahatan
atau kemanfaatan untuk diri sendiri dan orang lain, bisa juga digunakan ke hal
yang negatif yang berdampak kepada kemadaratan untuk diri sendiri dan orang
lain. Tapi kita manfaatkan untuk kemashlahatan yaaa. Contoh nyata. Kita sekarang
sudah mengenal yang namanya media sosial, yang tiap saat semakin menjamur,
user/pengguna, maupun server/pengelola. FB, Twitter, Youtube, WA, blogge yang
para pembaca baca saat ini dll dapat kita manfaat sebagai alat mencarai Ilmu
pengetahuan, berbagi ilmu pengetahuan dan pemahaman juga menjalin persahabatan
dengan orang-orang sukses, dengan orang-orang cerdas, dengan orang-orang yang
berakhlak mulia. Di dalam sosial media kita bisa tahu informasi seputar dunia
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan masih banyak lagi. Teknologi itu harus
kita maknai “mendekatkan yang jauh jangan sampai menjauhkan yang dekat.”
Ketika kita bisa mengkombinasikan ketiganya insyaAllah ada
pencerahan yang kita akan dapatkan mengenai ilmu pengetahuan dari berbagai
bidang, trust me its work....hehe
Kita akan terpacu lebih dan lebih lagi. Kita sebagai
Pelajar/Peserta didik harus mau di didik, harus mau belajar, karena kodratnya
manusia itu makhluk yang lemah, rusak, tak kekal dan minim akan ilmu
pengetahuan kita wajib belajar dari mulai buayan sampai liang lahat. Yang kita
akan bawa ke Alam saat kita sudah tiada yakni Ilmu dan Amal Sholeh. Maka dari
itu, yuk sama-sama belajar! Dari anak-anak, remaja, dewasa, lansia yuk kita
belajar. Belajar apapun itu perihal yang positif tentunya, dan dapat menyaring
juga mencegah hal yang negatif. Belajar memahami diri sendiri, belajar memahami
orang lain, belajar memahami lingkungan sekitar dan belajar memahami alam
semesta yang diciptakan Allah Azza wa jalla. Sekian saja tulisan yang saya buat
ini, semoga ada manfaatnya. Mohon maaf sekali lagi bukan bermaksud menggurui,
saya hanya sekedar ingin berbagi dan peduli, share and care....
Akhirul kalam Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
Salam kebahagiaan dari saya....
Alma Arif Iqbal Nurulhakim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar