Pages

Jumat, 03 Maret 2017

Peserta Didik

PESERTA DIDIK

Bismillahirrohmaanirrohim
Assalaamu’alaikum wr. Wb

Selamat sore para pembaca yang budiman, semoga para pembaca sore ini ada dalam keadaan sehat walaafiat, sehat lahir juga batin, sehat pikirannya, tak ada stres, tak mikirin hutang dan tak punya hutang, tak punya masalah dengan orang lain, masalah dengan calon istri ataupun istri, sehingga ujung-ujungnya berdampak bahaya yakni ada yang patah hati. Semoga Allah senantiasa menjaga hati dan menentramkan hati kita saat ini dan seterusnya, aamiin ya allah ya rabbana...

Terasa lama sekali rasanya saya belum memposting lagi tulisan ke dalam blog sederhana ini. Dan saya sendiri merasa haus bilamana tidak mencurahkan isi dalam pikiran kedalam tulisan walaupun singkat. Maka dari itu seperti biasanya sempatkanlah 7 menit sahaja kesediaannya para pembaca yang budiman untuk berkenan membaca tulisan saya ini. Check This Out..Mariii...semoga bermanfaat.

Ngomong-ngomong kita sekarang lagi dihebohkan dengan kedatangan Raja Saudi Arabia yaitu Raja Salman bin Abdul Azis Al Saud beserta para Pengeran Arab yang cakepnya luar biasa berkunjung ke Indonesia, dan diberitakan mulai dari media cetak juga elektronik. Pak Jokowi (Presiden kita yang sekarang) beserta jajarannya senantiasa turut ikut menyambut kedatangan Raja Salman ke Jakarta ini. Coba tebak apa yang menjadi topik pembicaraan? Atau apa yang menjadi kesepakatan? Yakni Raja Arab atau pemerintahan Arab Saudi akan memberikan investasi sebesar kurang lebih $ puluhan Milyar kepada Indonesia di berbagai bidang terutama di bidang pertambangan. Dan tujuan yang lain kedatangan Raja yang satu ini disamping lawatan balasan ke negara kita, karena 2 tahun lalu Pak Presiden kita berkunjung juga ke Arab, tapi juga dalam rangka berwisata (mungkin)he..karena kan Indonesia ini negara tempat wisata yang sangat terkenal di seluruh dunia.

Para pembaca yang budiman dan beriman, kali ini saya tidak akan membahas Raja Salman looo, hee. Tidak akan diperpanjang dan diperlebar, karena biarlah media cetak dan elektronik yang lain dan tetangga blog sebelah yang membahasnya. Saya hanya mengulas sedikit saja untuk intermezzo, he. Baiklah topik yang akan saya ambil dalam postingan kali ini ialah tentang PESERTA DIDIK. Sesuai dengan janji saya dalam topik-topik sebelumnya yang saya sudah tulis tentan Pendidikan, Didikan. Nah kali ini alangkah lebih sip lagi kalau PESERTA DIDIK saya tulis. Para pembaca, seperti yang sudah kita ketahui, kita pahami juga alami bahwa manusia itu ialah makhluk yang lemah, rusak, dan tidak berpengetahuan (awalnya) dan tidak abadi. Tidak seperti Allah SWT yang kuat, kekal, dan segala ilmu pengetahuan berasal dari-Nya. Kalaupun yang disebut manusia sempurna ialah Para Nabi dan Rosul itupun masih ada kekurangan yakni tidaklah kekal atau mengalami yang namanya kematian, tapi mereka di beri pengetahuan oleh Allah SWT yang lebih daripada manusia yang lain. Yupss Ilmu pengetahuan, apa sih ilmu pengetahuan itu? Ilmu dulu lah apa itu ilmu?, tanda tanya besar ya? Ilmu itu yang saya definisikan sendiri ialah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan saya atau manusia, ilmu itu ibarat cahaya yang menyinari kegelapan, ilmu ibarat udara (O2) yang memberikan kehidupan sehingga makhluk di bumi dapat bernapas, ilmu itu ibarat ruh dalam raga. Ilmu dalam sudut pandang agama Ilmu ialah Semua petunjuk yang datang dari Allah SWT melalui baginda Rasulullah SAW dan disampaikan kepada umatnya. Ilmu (knowledge) juga adalah usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia (dicutat dalam wikipedia). Nah kalau pengetahuan menurut saya ialah bentuk dari pemikiran manusia yang sudah di amati, diteliti, diamalkan lewat lisan, tulisan maupun isyarat, dan yang sudah terbukti kebenarannya. Pengetahuan juga ialah informasi atau maklumat oleh seseorang (dicutat dalam wikipedia). Jadi kalau dapat saya tarik kesimpulan, Ilmu pengetahuan yaitu semua petunjuk yang datang dari Allah lewat baginda Rasululloh, baik suatu hal yang baik untuk kehidupan manusia dan larangan yang baik pula yang terkandung di dalamnya, demi kebaikan kehidupan manusia juga, yang diperoleh dari usaha sadar ketika mengamati, menyelidiki, menemukan guna meningkatkan pemahaman manusia di berbagai bidang dan dikemukakan oleh orang tersebut untuk diinformasikan kepada orang lain.

Setiap manusia mempunyai pemikiran yang berbeda-beda. Mempunyai daya tangkap mengambil dan menyaring informasi yang berbeda-beda pula. Ada yang cepat ada juga yang lambat dalam menangkap pemahaman tentang ilmu pengetahun. Manusia tercerdas atau jenius tercatat dalam sejarah ialah Albert Einstein, Issac Newton, dan Bacharudin Jusuf Habibie (yang disebutkan IQ nya melebih Eisntein dan Newton). Kita sebagai warga Indonesia patut bangga akan hal itu. Semua orang cerdas memiliki kisahnya masing-masing dalam hal memperoleh kecerdasannya dalam hal menemukan, memahami ilmu pengetahuan yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Mereka tentunya pernah mengenyam bangku sekolah? Saya katakan iya, Einstein yang seorang penemu teori relativitas umum. Einstein pada waktu mengenyam pendidikan dan mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun dan dianggap gagal, dan pindah sekolah di sekolah yang lainpun mengalami kegagalan serupa. Hingga singkatnya karena kegagalannya itu berbuah manislah ketika hasil pemikirannya tentang ilmu fisika yakni teori relativitas umum yang kita kenal hingga saat ini. Begitupun BJ. Habibie yang merupakan anak bangsa yang cinta sekali dengan pesawat terbang. Ia pernah belajar di SMK Dago, belajar teknik mesin di UIB sekaran ITB dan melanjutkan studi teknik penerbangan di RWTH Aachen, Jerman Barat dan mendapat predikat summa cum laude, bagaimana hebat bukan? Kelanjutan ceritanya ada dalam Film Habibie dan Ainun, hehe... tonton saja ya. Para pembaca yang budiman, dapat kita tarik kesimpulan bahwa mereka yang hebat itu pernah mengenyam yang namanya pendidikan dan mereka itu adalah PESERTA DIDIK. Kita sebagai manusia dapat mempunyai pemikiran yang hebat kalau kita senantiasa mengasahnya lebih dan lebih lagi secara maksimal. Indonesia merupakan pencetak orang-orang hebat dan cerdas, yakinilah hal itu.
 Einstein 1921 portrait2.jpg Hasil gambar untuk habibie
Peserta didik dimulai dari tingkat paling bawah sekalipun, bisa berkembang dan mencapai kecerdasan bilamana pemikiran mereka itu dibarengi dengan Pendidikan dan didikan yang mumpuni juga tajam dari seorang guru. Itupun tentu saja keinginan/ kemauan peserta didik harus tertanam kuat supaya dia cinta dan haus akan ilmu pengetahun, sehingga mereka terpacu untuk menggali dan menggali lebih dalam lagi. Kunci kesuksesan seseorang menurut guru besar saya Prof. Ahman Sya (Bekerja di Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), yakni ada tiga; (1) Manajemen (2) Bahasa (3) Teknologi. Dan saya kombinasikan juga tambahkan beberapa hal;
1.Manajemen ialah dimana kita dapat mengatur aktivitas kita untuk belajar setiap saat, mengatur kegiatan ibadah juga istirahat. Contoh nyata, 24 jam perhari kita pergunakan untuk 3 hal penting yaitu Bekerja/Belajar, Istirahat, dan Ibadah, masing-masing mempunyai waktu 8 jam. 8 jam waktu belajar kita maksimalkan sepenuhnya untuk belajar di pendidikan formal yakni di sekolah. Nah dalam waktu itu sempatkan ketika sudah belajar di sekolah untuk membaca 1 kali 1 jam sambil makan siang, membaca pelajaran yang sudah di bahas tadi pagi sampai siang. Selanjutnya Istirahat 8 Jam untuk tidur waktu malam hari lebih dari cukup lah. Kemudian Ibadah 8 Jam kita bagi kedalam 5 waktu (sholat ada 5 waktu Isya, Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib), setiap sholat ambil 15 menit paling lama, berarti keseluruhan 75 menit tambah sholat sunat tahajud, dhuha, hajat, istikhoroh, tasbih dan membaca Al-quran juga mengaji taruh lah jadi total 120 menit berarti 2 jam. Sisanya masih banyak tuh 6 jam lagi, nah manfaatkan untuk membaca 5 kali satu hari seperti sholat, setiap beres sholat fardhu sempatkan membaca 1 jam, berarti sudah 5 jam dan sisa 1 jamnya membaca lagi di waktu sepertiga malam, setelah sholat tahajud dll dari jam 4 sampai jam 5. Karena rumus yang saya pahami ialah E = MC2 (Elmu = Maca dan Maca / Baca dan Baca). Dalam penerapan hal ini, kitapun dituntut dan dilatih untuk konsisten/istiqomah dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
2. Bahasa ialah alat untuk berinteraksi dengan orang lain, semakin banyak bahasa yang kita kuasai, maka semakin banyak pula orang yang dapat kita ajak bicara, kita bisa berkomunikasi dengan daerah lain ataupun dengan negara lain. Contoh nyata. Biasakanlah menggunakan bahasa Daerah, Nasional, Maupun Internasional dalam aktivitas sehari-sehari, ini bukan diaanggapnya sok tapi membiasakan. Karena dengan membiasakan insyaAllah kita bisa. Karena belajar tidak hanya lewat buku atau tulisan, tapi lewat lisan dengan berbicara kepada orang lain dan mendengarkan orang lain berbiacara. Karen menurut hadits: diam itu emas namun bicara yang baik-baik itu ibarat berlian/intan
3.Teknologi ialah alat untuk mengeefektipkan dan mengeefisiensikan waktu supaya pekerjaan manusia dapat selesai dengan cepat dan hasilnya pun banyak, juga memuaskan. Hal yang ketiga yang harus kita punya yakni pemahaman tentang teknologi. Karena teknologi ibarat pisau bermata dua. Kita bisa menggunakannya ke hal yang positif mengembangkan potensi demi kemashlahatan atau kemanfaatan untuk diri sendiri dan orang lain, bisa juga digunakan ke hal yang negatif yang berdampak kepada kemadaratan untuk diri sendiri dan orang lain. Tapi kita manfaatkan untuk kemashlahatan yaaa. Contoh nyata. Kita sekarang sudah mengenal yang namanya media sosial, yang tiap saat semakin menjamur, user/pengguna, maupun server/pengelola. FB, Twitter, Youtube, WA, blogge yang para pembaca baca saat ini dll dapat kita manfaat sebagai alat mencarai Ilmu pengetahuan, berbagi ilmu pengetahuan dan pemahaman juga menjalin persahabatan dengan orang-orang sukses, dengan orang-orang cerdas, dengan orang-orang yang berakhlak mulia. Di dalam sosial media kita bisa tahu informasi seputar dunia politik, ekonomi, sosial, budaya, dan masih banyak lagi. Teknologi itu harus kita maknai “mendekatkan yang jauh jangan sampai menjauhkan yang dekat.”

Ketika kita bisa mengkombinasikan ketiganya insyaAllah ada pencerahan yang kita akan dapatkan mengenai ilmu pengetahuan dari berbagai bidang, trust me its work....hehe
Kita akan terpacu lebih dan lebih lagi. Kita sebagai Pelajar/Peserta didik harus mau di didik, harus mau belajar, karena kodratnya manusia itu makhluk yang lemah, rusak, tak kekal dan minim akan ilmu pengetahuan kita wajib belajar dari mulai buayan sampai liang lahat. Yang kita akan bawa ke Alam saat kita sudah tiada yakni Ilmu dan Amal Sholeh. Maka dari itu, yuk sama-sama belajar! Dari anak-anak, remaja, dewasa, lansia yuk kita belajar. Belajar apapun itu perihal yang positif tentunya, dan dapat menyaring juga mencegah hal yang negatif. Belajar memahami diri sendiri, belajar memahami orang lain, belajar memahami lingkungan sekitar dan belajar memahami alam semesta yang diciptakan Allah Azza wa jalla. Sekian saja tulisan yang saya buat ini, semoga ada manfaatnya. Mohon maaf sekali lagi bukan bermaksud menggurui, saya hanya sekedar ingin berbagi dan peduli, share and care....
Akhirul kalam Wassalaamu’alaikum Wr.Wb.
Salam kebahagiaan dari saya....

Alma Arif Iqbal Nurulhakim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar