Perum Rancabungur
Indah, Selasa 24 Maret 2020
Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalaamu'alaikum
Wr. Wb
ﺇِﻥَّ
ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ
ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ
ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.
Puja
puji beserta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah yang maha ghofur, yang
telah memberikan kesehatan kepada kita, baik sehat lahir dan batin. Semoga kita
senantiasa selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT. aamiin, yang sedang
kurang sehat dan mendapat cobaan musibah semoga juga secepatnya diberikan
kesembuhan, terlebih sekarang kita sedang dihadapkan dengan mewabahnya virus
covid-19/virus corona yang sangat massive menjamur ke berbagai daerah. Sebelum
bapak membahas materi IPS, supaya kita lebih mengetahui mengenai virus corona
ini, alangkah baiknya kita mengenal akan virus ini dengan membaca, memahami
dari berbagai sumber yang terpercaya. Silahkan buka link ini
Baiklah
sesudah kalian membaca tentang virus di atas, mari kita bahas materi yang
sempat tertunda di minggu-minggu ini dan minggu sebelumnya. sebelumnya kalian sudah
bapak kasih link unduh mengunduh e-book yang nantinya kalian baca, dan sekarang
mari kita bahas sama-sama.
Sebelum
itu, Seperti biasa open your five channel and closed one channel
Open
your eyes, your ears, your mind, your hearth, and your book
Closed
your mouth.
3) Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur”
Kalian
tentu tidak asing dengan nama Sultan Hasanuddin. Tokoh ini sangat
ditakuti Belanda karena ketangguhannya melawan Belanda sehingga disebut
sebagai “Ayam Jantan dari Timur”. Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa di
Sulawesi Selatan. Suatu ketika, Kerajaan Gowa (Sultan Hasanuddin) dan
Bone (Arung Palaka) berselisih paham. Hal ini dimanfaatkan VOC dengan
mengadu domba kedua kerajaan tersebut. VOC memberikan dukungan, sehingga
Bone menang saat perang dengan Gowa tahun 1666. Sultan Hassanuddin
dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.
Perjanjian Bongaya adalah perjanjian antara Sultan Hasanuddin dan VOC. Isi dari perjanjian Bongaya sebagai berikut.
a) Belanda
memperoleh monopoli dagang rempah-rempah di Makassar;
b) Belanda mendirikan benteng pertahanan di Makassar;
c) Makassar harus melepaskan daerah kekuasaannya berupa daerah di luar Makassar;
d) Aru Palaka
diakui sebagai Raja Bone
Perjanjian Bongaya telah memangkas kekuasaan
Kerajaan Gowa sebagai kerajaan terkuat di Sulawesi. Tinggal
kerajaan-kerajaan kecil, yang sulit melakukan perlawanan terhadap VOC.
Tonton Video Dibawah ini
Perhatikan gambar peta di atas. Mataram adalah kerajaan besar di
Jawa
Tengah. Keberadaan VOC di Batavia sangat membahayakan Mataram. Pada
awalnya, Mataram dengan Belanda dianggap menjalin hubungan baik. Belanda
diizinkan mendirikan benteng gudang (loji) untuk kantor dagang di Jepara
pada
tahun 1615.
Belanda juga memberikan dua meriam untuk Kerajaan Mataram. Perselisihan antara Mataram dan Belanda terjadi karena nafsu monopoli Belanda. Pada tanggal 8 November 1618, Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterzoon Coen memerintahkan van der Marct menyerang Jepara. Kerugian Mataram sangat besar.
Peristiwa tersebut memperuncing perselisihan antara Mataram dan Belanda. Raja Mataram Sultan Agung segera mempersiapkan penyerangan terhadap kedudukan VOC di Batavia. Serangan pertama dilakukan pada tahun 1628. Pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Baurekso, yang tiba di Batavia tanggal 22 Agustus 1628. Selanjutnya, menyusul pasukan Tumenggung Sura Agul-Agul, dan kedua bersaudara yaitu Kiai Dipati Mandurejo dan Upa Santa.
Mengapa serangan pertama mengalami kegagalan? Hal ini terjadi
selain karena kurangnya perbekalan, juga disebabkan Mataram kurang
matang
dalam memperhitungkan medan pertempuran. Faktor lain adalah persenjataan
Belanda jauh lebih modern dibandingkan tentara Mataram. Serangan pertama
yang dilakukan oleh Mataram gagal sehingga terpaksa pasukan ditarik
kembali ke Mataram tanggal 3 Desember 1628.
Pada serangan tersebut, tidak kurang 1.000 prajurit Mataram gugur dalam medan pertempuran. Mataram segera mempersiapkan serangan kedua, dengan pimpinan Kyai Adipati
Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purbaya. Persiapan dilakukan dengan lebih
matang. Gudang-gudang dan lumbung persediaan makanan didirikan di berbagai
tempat. Setelah semua persiapan selesai, pengepungan secara total terhadap
Batavia pun dilakukan.
Serangan dimulai pada tanggal 1 Agustus dan berakhir 1 Oktober 1629. Namun, serangan kedua ini pun gagal, karena faktor kelemahan yang sama seperti pada serangan pertama serta lumbung padi persediaan makanan banyak dihancurkan Belanda sehingga semakin memperlemah kekuatan Mataram. Pada tahun 1799, terjadi peristiwa penting dalam sejarah kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia. VOC dinyatakan bangkrut hingga dibubarkan.
Keberadaan VOC sebagai kongsi dagang yang menjalankan roda pemerintahan di negeri jajahan seperti di Indonesia tidak dapat dilanjutkan lagi. Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dinyatakan bubar. Semua utang piutang dan segala milik VOC diambil alih oleh pemerintah. Setelah dibubarkannya VOC, Indonesia berada langsung di bawah pemerintah Hindia Belanda.
Tonton video di bawah ini
Sumber referensi materi : e-book IPS Kelas VIII Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Sumber referensi materi : e-book IPS Kelas VIII Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Sudah di baca dan di tonton?
Kemudian silahkan kerjakan kuis yang sudah bapak buat. selamat mengerjakan dan berkompetisi!
klik link di bawah ini!!!
Kuiz 1
quizizz.com/join?gc=029052
Kuiz 2
quizizz.com/join?gc=225407
Tidak ada komentar:
Posting Komentar